Virus Campak pada Bayi dan Ibu Hamil
“Eh anakku
sudah bisa berdiri sendiri.”. Apakah Bunda masih ingat dengan kalimat itu? Ya,
itu adalah iklan layanan masyarakat yang sangat populer sekitar dua puluh tahun
yang lalu yang berisi himbauan dari pemerintah tentang pentingnya imunisasi
Campak.
Campak yang
biasa dikenal dengan istilah tampek ini adalah penyakit infeksi yang menyerang
balita yang disebabkan oleh virus Morbili. Gejala yang tampak sangat mirip
dengan influenza, seperti panas tinggi (bisa mencapai 40° Celcius) batuk dan
pilek. Tak heran gejala ini sering membuat para Bunda kebingungan. Perhatikan
saja! Pada Campak gejala tersebut diikuti juga dengan keluarnya bintik-bintik
merah, bintik putih kecil di mulut bagian dalam, mata merah dan berair,
sariawan serta diare selama 3-5 hari. Bila suhu tubuh anak terlalu tinggi bisa
terjadi kejang atau stuip. Campak juga membuat anak menjadi malas makan
sehingga berat badannya bisa menurun. Penyakit ini menular melalui air ludah.
Maka dari itu sebaiknya gunakan wadah yang berbeda untuk setiap anak.
Pencegahan & Pengobatan
Sebagai
upaya pencegahan, pemerintah mencanangkan pemberian vaksinasi atau imunisasi
Campak yang dikenal dengan vaksin MMR (Mumps, Measles dan Rubella).
Imunisasi
Campak diberikan dengan tujuan untuk melemahkan virus Campak terutama pada
bayi. Meskipun bayi telah mendapat kekebalan Campak pada saat di kandungan,
tetapi pada usia 6-9 bulan, kekebalan itu akan menurun dan saat itulah
imunisasi Campak bisa diberikan.
Imunisasi ini sangat penting supaya tubuh bayi dapat melawan virus Campak yang
menyerangnya. Pemberian imunisasi Campak atau MMR ini harus diulang.
Tidak ada
pengobatan yang khusus untuk melawan Campak. Balita hanya perlu beristirahat
yang banyak. Untuk menurunkan demamnya biasanya dokter akan memberikan asetaminofen
atau ibuprofen. Bila terjadi infeksi bakteri maka anak akan diberikan
antibiotik.
Campak pada Ibu Hamil
Campak juga
bisa menjangkit ibu hamil yang belum kebal terhadap virus Rubella. Bila Bunda
terserang Campak pada trimester pertama kehamilan, janin beresiko mengalami
berbagai cacat berat. Virus Rubella juga meningkatkan resiko keguguran.
Biasanya begitu hamil, dokter akan memberikan anjuran untuk mendeteksi virus
TORCH (Toksoplasma, Rubella, Cytomegalo Virus dan Herpes). Tetapi akan lebih baik
bila Bunda melakukannya sebelum hamil, sehingga dapat dilakukan tindakan lebih
dini.
Notes:
- Bila
seseorang pernah terkena Campak, maka seumur hidupnya ia akan kebal terhadap
penyakit ini.
- Saat anak
panas tinggi, jangan memberikannya pakaian yang terlalu tebal atau
menyelimutinya rapat-rapat. Hal ini membuat panasnya sulit keluar sehingga
beresiko terjadi kejang.
- Tidak ada
korelasi antara imunisasi Campak dengan Autisme.
No comments:
Post a Comment